Thursday 31 December 2015

Jasa Quantity Surveyor - Jasa QS

Jasa Quantity Surveyor adalah Jasa pendampingan owner (kosultan) mulai dari Tahap Pra Pembanguanan sampai tahap akhir pembangunan dan masa pemeliharaan.
Jasa QS ini Umumnya dibagi dalam 2 tahap yaitu Pra kontrak dan Post Kontrak

Berikut adalah lingkup pekerjaan dari Jasa Konsultan QS :
  1. Membuat Estimasi Biaya Proyek berdasarkan gambar Pra Rencana atau dapat juga memberi informasi harga per m2 jika diperlukan 
  2. Memberikan petunjuk untuk perencanaan biaya kepada Pemilik dan Konsultan lainnya termasuk nasehat mengenai pengaruh atas biaya bangunan yang dikarenakan design-design alternatif maupun macam sistem yang digunakan didalam konstruksi 
  3. Membuat Dokumen Kontrak/Tender (Syarat-syarat Administrasi Dan Pelaksanaan) berikut Bill of Quantities (BQ)
  4. Mengisi harga di BQ untuk memudahkan evaluasi tender
  5. Ikut membantu Pemilik negosiasi harga dengan Pemborong jika diperlukan 
  6. Mengikuti rapat rutin yang telah ditentukan antara Konsultan maupun dengan Pemilik 
  7. Memonitor Biaya Proyek supaya perencanaan tidak over design terhadap batasan biaya yang telah ditentukan, begitu juga halnya jika diadakan optimasi terhadap biaya konstruksi 
  8. Membuat Cash Flow Standard pada awal proyek (sebelum kontraktor ditunjuk)
Tahap Post Kontrak
  • Ikut hadir rapat rutin Konsultan di Proyek tergantung kebutuhan 
  • Membuat Sertifikat Pembayaran kepada Pemborong termasuk check on site terhadap kemajuan pekerjaan 
  • Membuat perhitungan Pekerjaan Tambah-Kurang (Variation Order/VO) berdasarkan perubahan gambar yang ada instruksinya dari Owner’s Engineer / MK 
  • Mengestimasi biaya jika ada permintaan dari Owner’s Engineer / MK terhadap alternatif-alternatif perubahan pekerjaan sebelum diadakan pelaksanaan perubahan tersebut 
  • Membuat Laporan Posisi Keuangan terhadap biaya konstruksi (Financial Statement Report) setiap periodik (biasanya setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali tergantung kebutuhan) 
  • Membuat Laporan Keuangan Proyek kepada Bank (Penyandang Dana Non Bank) jika memang diperlukan oleh Pemilik (optional) 
  • Membuat Final Account (Perhitungan Akhir) Pengeluaran Biaya Konstruksi Keseluruhan 
Paling umum dan banyak digunakan dalam jasa QS adalah estimasi biaya atau penyiapan Bills of Quantity (BQ) sebagai dasar referensi owner dalam penyiapan biaya pelaksanaan proyek. Dalam pembuatan BQ ini terbagi dalam beberapa bagian, yaitu :
  1. Pekerjaan Persiapan / Preliminary, Pekerjaan ini adalah sebagai prasarana, persiapan guna menunjang pelaksanaan pada suatu pembangunan proyek, (read : Pekerjaan Preliminary)
  2. Pekerjaan Struktur, sebagai berikut :
    • Pondasi (Bored Pile, Sheet Pile & Tiang Pancang)
    • Sub Structure
    • Upper Structure
    • Sundries
    • Steel Structure
    • Water Proofing (Integral & Membrane)
    • Water Stop, dll
  3. Pekerjaan Arsitektur, sebagai berikut :
    • Pekerjaan Dinding & Finishing
    • Pekerjaan Pintu, Jendela (Kayu, Besi, Aluminium) + Hardware
    • Pekerjaan Finishing Lantai
    • Pekerjaan Finishing Plafond
    • Pekerjaan Sanitary
    • Pekerjaan Luar, dll
  4. Pekerjaan MEP, sebagai berikut :
    • Pekerjaan Plumbing
    • Pekerjaan Listrik
    • Pekerjaan Pemadam Kebakaran
    • Pekerjaan Sound System
    • Pekerjaan Tata Udara
    • Pekerjaan Telepon
    • Pekerjaan Deep Well dan STP
    • Pekerjaan Elevator dan Eskalator
    • Audio, Video, MATV, CCTV
    • Pekerjaan Genset
    • Pekerjaan Fire Alarm
    • Pekerjaan Gondola
    • Access Controll
    • Special Lighting
    • Swiming pool & Equipment
Contoh BQ dapat download link bawah ini
Klik Disini - BQ Preliminary

Klik Disini - BQ Struktur

Klik Disini - BQ Arsitektur


Bersama ini kami juga informasikan apabila anda memerlukan Jasa Quantity Surveyor kami bisa bantu anda sebagai berikut :

  • Konsultan QS Independent
  • Estimator
  • FS Housing Development (Developer townhouse atau perumahan)
  • dll
Beberapa proyek yang sudah kami tangani adalah :
  1. Housing Development Ceger Residance 2Ha
  2. Estimasi budget owner SPA Hotel HER Balikpapan
  3. Konsultan QS Pasar Johar Karawang
  4. Konsultan QS Pasar Jati Sari
  5. QS Manager Apartemen Sentra Timur Residance
  6. QS Manager Perumahan Borneo Paradiso Balikpapan
  7. dll



Semoga Bermanfaat

Engineering, Economics & Business
Aam Hermawan








Bills of Quantity (BQ) Arsitektur

Bills of Quantity (BQ) Pekerjaan Arsitektur adalah BQ yang menjabarkan item-item pekerjaan arsitektur secara jelas dan detail termasuk quantity dan spesifikasi yang ditentukan. BQ arsitektur terdiri dari :

1. PEKERJAAN DINDING

Catatan Harga untuk pekerjaan Dinding adalah :
  • Harga satuan dinding batako, bata, hebel, celcon sudah termasuk adukan biasa atau drymix, kolom praktis, ringbalk, angkur, sparing dan semua pekerjaan bantu yang berhubungan dengan pekerjaan dinding tersebut.
  • Harga satuan plesteran biasa atau drymix sudah termasuk acian, skonengan, tali air , ketrikan atau bobokan beton maupun bata , kawat ayam (jika diperlukan) dan semua pekerjaan bantu yang berhubungan dengan plesteran.
  • Harga satuan pekerjaan pelapis dinding (seperti : granit, marmer, keramik, porselin) sudah termasuk adukan, cor beton,perekat (calbond), angkur, kawat pengikat alumunium fixing pada dinding dengan ketinggian lebih dari 2m, pemotongan, pinggulan, adu manis, naad, dan alat bantu lainnya
  • Harga satuan pekerjaan plesteran sudah termasuk untuk dinding kedap air sesuai gambar dan spesifikasi
  • Harga satuan pekerjaan cat dinding sudah termasuk pengertian cat dasar (meni, plamur, stained, sealer).
  • Harga satuan pekerjaan sudah termasuk alat-alat yang diperlukan dan sesuai spesifikasi.
A. Pekerjaan Pasangan Dinding
Pasangan blok bata celcon / hebel / bata merah untuk dinding, tebal 100 mm , termasuk dinding penebalan urinoir & Closed , perekat, adukan, kolom dan balok praktis, sesuai spesifikasi dan gambar.

B. Pekerjaan Plesteran Dinding
Pekerjaan Plesteran dinding dalam dan luar termasuk pekerjaan aci menggunakan adukan 1: 3, 1:5 dsb.

C. Pekerjaan Pengecatan
Pengecatan dengan cat emulsion / weather shield, termasuk peralatan dan perlengkapan sesuai spesifikasi dan gambar

D. Pekerjaan Pasangan Keramik dinding
Finish keramik , Homogenous Tile, Granite dll, termasuk peralatan dan perlengkapan sesuai spesifikasi dan gambar

E. Pekerjaan Partisi Kubikal
Partisi cubicle toilet compressed board in laminate finish, termasuk pintu berikut dengan aluminium casting dan hanging clamp lengkap accessories hardware set dengan alat bantu dan peralatan dan perlengkapan terpasang sesuai spesifikasi dan gambar



2. PEKERJAAN LANTAI

Catatan Harga untuk pekerjaan Lantai adalah :

  • Harga satuan sudah termasuk pemasangan border, pemotongan, pembersihan, perapihan dan bahan yang terbuang (waste)
  • Harga satuan sudah termasuk levelling (sloping) mortarmix sesuai yang disyaratkan
  • Luas pelapis lantai dihitung netto (luas bersih)
  • Setiap pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik pembuat
A. Pekerjaan Floor Hardener
Concrete slab w/ smooth plaster + Uzin floor hardener non metalic + cat anti debu , ( untuk ramp menggunakan alur anti slip ) termasuk alat alat bantu lainnya dengan peralatan perlengkapan terpasang sesuai spesifikasi dan gambar.

B. Pekerjan Keramik Lantai
Keramik Tile uk. 40x40cm, 30x30cm, 60x60cm etc (slip non slip), berikut adukan mortar, additiv, grouting nat termasuk alat alat bantu lainnya dgn peralatan perlengkapan terpasang sesuai spesifikasi dan gambar.

Serta Pekerjaan Finishing lantai lainnya seperti pemasangan, granit, homogenous tile, mozaik, plint lantai, stepnose tangga dll.


3. PEKERJAAN PLAFOND

Catatan Harga untuk pekerjaan Plafond adalah :

  • Harga satuan pekerjaan plafond sudah termasuk rangka, extra rangka pada pertemuannya dengan kolom, balok, dinding dan lubang equipment M/E (lampu, grill AC, dll.)
  • Harga satuan sudah termasuk angkur-angkur, mur, baut, skrup, list kayu, kawat-kawat, penggantung, lubang lampu atau grill AC.
  • Harga satuan plafond papan kayu, pergola, lambresiring sudah termasuk anti rayap, pengecatan (polyurethane) termasuk anti rayap, fire retardant dan telah dikeringkan (dryclean)
  • Luas plafond dan plafond vertikal (drop ceiling) tidak dikurangi dengan luas kolom, lampu dan grill  A/C
  • Harga satuan pekerjaan cat plafond termasuk pengertian cat dasar (plamur, meni, stained, sealer dan bahan bantu lainnya)
  • Harga satuan list-list plafond sudah termasuk rangka pendukung dan finishing (pengecatan)
  • Harga satuan pekerjaan plafond sudah termasuk corner bead & Shadow Line
  • Harga satuan pekerjaan sesuai dengan Gambar dan spesifikasi 

3. PEKERJAAN PINTU & JENDELA


Catatan Harga untuk pekerjaan Pintu & Jendela adalah :

  • Harga satuan pintu dan jendela kayu sudah termasuk angkur, perlengkapan kaca, pemasangan kolom & ringbalk praktis sekeliling pintu & jendela, dan peralatan bantu yang diperlukan dan bahan yang terbuang (waste).
  • Harga satuan pintu dan jendela besi sudah termasuk angkur, pengelasan, kaca, pemasangan kolom & balok praktis sekeliling pintu & jendela , dan peralatan bantu yang diperlukan dan bahan yang terbuang (waste).
  • Harga satuan pintu dan jendela aluminium sudah termasuk angkur, sealant, karet, kaca, pengelasan, pemasangan kolom praktis sekeliling pintu & jendela, dan peralatan bantu yang diperlukan dan bahan yang terbuang (waste).
  • Setiap pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik pembuat.



4. PEKERJAAN SANITARY


Catatan Harga untuk pekerjaan Sanitary adalah :

  • Harga satuan Upah sanitair (sanitary equipment) dengan kelengkapan material bantu (adukan, plesteran, acian, nad, sealan, grouting, bahan bantu pengubung (doble niple) yang berhubungan dengan instalasi ME dan lainnya berikut pemasangan dan perapihannya.
  • Setiap pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik pembuat.

Bills of Quantity Pekerjaan Arsitek Silahkan Download Disini

Thursday 24 December 2015

Bills of Quantity (BQ) Struktur

Bills of Quantity (BQ) Pekerjaan Struktur adalah perhitungan dan pembuatan item pekerjaan struktur yang terdiri dari :

  1. Pekerjaan Tanah
  2. Pekerjaan Beton; Pekerjaan Pondasi, Sub structure & upper structure
  3. Pekerjaan Koordinasi (antara main kontraktor dan sub kontraktor)
  4. Pekerjaan BWIC (Build work in Connection); yaitu biaya yang disiapkan untuk tumpang tindih suatu pekerjaan sehingga memerlukan ektra biaya
Pekerjaan Tanah
Catatan untuk pekerjaan tanah adalah :
  • Permukaan peil tanah  asli dihitung rata-rata  dari peil + 0,00 ( lihat site)
  • Volume galian, urugan dihitung netto, tidak ada ekstra untuk tempat kerja
  • Harga satuan galian sudah termasuk pekerjaan persiapan, resiko longsoran, volume untuk tempat kerja 
  • Harga satuan pek.urugan sudah termasuk pemadatan lapis demi lapis
  • Buangan tanah keluar proyek / mendatangkan tanah dari luar sudah termasuk kebersihan jalan maupun apabila perlu dibuat cleaning pit.
  • Pekerjaan dewatering sudah termasuk izin pembuangan air keluar lokasi dan tidak mengganggu debit air di lingkungan
  • Harga satuan pekerjaan sudah termasuk alat-alat yang diperlukan dan sesuai gambar spesifikasi
Item Pekerjaan Tanah
  1. Pembersihan Lokasi; Pembersihan lokasi dari puing-puing, rumput-rumput dll dibuang keluar lokasi proyek
  2. Pekerjaan Open Cut Galian; Pekerjaan open cut galian, termasuk buang di site (lokasi akan ditentukan) untuk urugan dan sisanya di buang ke luar site, berikut alat-alat bantu dan kelengkapannya
  3. Pekerjaan Galian; Pekerjaan galian tanah, termasuk buang di site (lokasi akan ditentukan) untuk urugan dan sisanya di buang ke luar site, berikut alat-alat bantu dan kelengkapannya.
  4. Pekerjaan Urugan; Urugan pasir urug tebal : 10 cm, termasuk pemadatan, alat alat bantu berikut peralatan perlengkapan sesuai spesifikasi dan gambar.
  5. Pekerjaan  Anti rayap; Anti rayap pada Lantai dan dinding basement , termasuk alat - alat bantu, peralatan perlengkapan sesuai spesifikasi dan gambar.
  6. Pekerjaan  Dewatering; System Dewatering, termasuk alat - alat bantu, peralatan perlengkapan sesuai spesifikasi dan gambar (Kontraktor diminta untuk melampirkan breakdown harganya).
Pekerjaan Beton
Catatan Harga untuk Pekerjaan Beton adalah :
  • Harga satuan beton sudah termasuk semua hal yang diperlukan, seperti : uji kubus beton, penyiraman, sambungan-sambungan penghentian beton  pembuatan parit-parit, kemiringan level, dsb.
  • Harga satuan beton sudah termasuk aditive .
  • Harga satuan beton sudah termasuk penyediaan lubang-lubang sparing M /E
  • Harga satuan pembesian sudah termasuk semua yang diperlukan, seperti : fabrikasi, besi kaki ayam, penyokong, sisa terbuang (waste), kawat pengikat/ bendrad, dsb.
  • Harga satuan bekisting sudah termasuk semua hal, seperti : sparing, pembentukan sudut-sudut miring pada balok, ramp, skoor (balok penguat, dsb )
  • Harga satuan campuran additive water tight intergal waterproofing camplast (dihitung berdasarkan volume beton)
  • Volume lantai kerja dihitung netto ( tidak dikurangi dengan luas pondasi  tiang pondasi )
  • Harga satuan pekerjaan sudah termasuk alat-alat yang diperlukan dan sesuai spesifikasi dan gambar.
Item Pekerjaan Beton
  1. Pekerjaan Struktur Bawah; terdiri dari pekerjaan Pile Cap dan Tie beam
  2. Pekerjaan Struktur Basement; Shearwall, dinding basement, plat, balok, ramp, lift pit, sum pit dll.
  3. Pekerjaan Struktur Atas; Plat, Balok, Kolom, Tangga
Silahkan untuk contoh BQ Struktur bisa di download disini

Semoga Bermanfaat

Engineering, Economics & Business
Aam Hermawan











Bills of Quantity (BQ) Preliminary

Dalam tulisan sebelumnya sudah saya jabarkan perihal Bills of Quantity (BQ) dan dalam kesempatan ini khusus akan membahas perihal BQ Preliminary yaitu Daftar Item pekerjaan dan Quanitity pekerjaan dalam linkup persiapan dan prasarana guna menunjang kegiatan proyek atau suatu pekerjaan.

Daftar item pekerjaan pekerjaan preliminary ini adalah :
  1. Manajemen Proyek dan Biaya Administrasi Lapangan; Pemborong harus menyediakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan tenaga teknis dan tenaga pimpinan proyek di lapangan yang kompeten, cakap, menguasai bidang pekerjaan dengan baik dan berpengalaman, yang akan mengelola pelaksanaan pekerjaan dan mengurus segala hal yang berhubungan dengan tanggung jawabnya terhadap kontrak ini, termasuk semua biaya administrasi  yang diperlukan selama pelaksanaan proyek (Kontraktor di minta melampirkan rinciannya)
  2. Mobilisasi dan demobilisasi peralatan; Biaya mobilisasi dan demobilisasi termasuk biaya ijin pemasukan peralatan dan perlengkapan kerja kedalam lokasi proyek dan pemindahan dari satu tempat ke tempat lainnya didalam lokasi pekerjaan termasuk pemakaiannya Tower Crane dan Passenger Hoist oleh pemborong lain, serta mengeluarkannya setelah penyelesaian pekerjaan. Atau apabila diperlukan berkaitan dengan metoda kerja (surat kalibrasi alat). Kontraktor di minta melampirkan rinciannya
  3. Alat-alat Keselamatan Kerja; Pemborong bertanggung jawab atas pengadaan alat-alat keselamatan kerja seperti helm, sepatu lapangan, jas hujan, sabuk pengaman, handy talky, dan lain-lain sebanyak yang diperlukan untuk keperluan Pemberi Tugas, QS, Konsultan Pengawas, Pekerja dan Staff Pemborong, serta terhadap pihak lain didalam lokasi proyek. Pengadaan pelatihan keselamatan kerja secara berkala untuk tenaga - tenaga kerja dan pihak - pihak terkait lain. Serta penyediaan tenaga - tenaga khusus K3 yang mencukupi selama pelaksanaan proyek.
  4. Rapat Proyek; Pemborong harus menyediakan fasilitas yang diperlukan termasuk akomodasi dan konsumsi (snack) untuk pelaksanaan rapat rutin di proyek dengan Pemberi Tugas, Pimpinan Proyek, para Konsultan dan para Pemborong paket lain (jika ada).
  5. Keamanan Proyek; Pemborong bertanggung jawab atas penjagaan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan kontrak siang dan malam Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Pemborong atas kehilangan atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan. Pemborong wajib menempatkan tenaga Satpam yang terlatih dan mencukupi selama 24 jam untuk penjagaan keamanan terhadap pencurian dan oknum-oknum yang mengganggu ketertiban termasuk kerjasama dengan satuan Polri setempat. DAN KEAMANAN LINGKUNGAN SETEMPAT.
  6. Laporan Bulanan Dan Photo - Photo Kemajuan Pekerjaan; Pemborong wajib membuat Laporan harian, mingguan dan bulanan, laporan progress pekerjaan serta laporan lainnya. Pemborong berkewajiban untuk membuat photo- photo atas kemajuan pekerjaan sebanyak 4 (empat) set untuk diserahkan setiap bulan hingga masa penyerahan pertama, serta setiap tahap pengajuan pembayaran (penagihan) prestasi.
  7. Biaya pembuatan dan pencetakan Dokumen Kontrak; Biaya pembuatan dan pencetakan Dokumen Kontrak rangkap 5 (lima) lengkap dengan gambar- gambar yang sehubungan dengannya (seperti biaya meterai).
  8. Pengadaan Gambar informasi (For Construction); Pengadaan gambar informasi (for construction) untuk pelaksanaan (design intent) sebanyak yang diperlukan untuk keperluan kerja dilapangan termasuk 2 (dua) set keperluan pengawasan.
  9. Pembuatan Gambar kerja (Shop drawing); Pembuatan gambar kerja (shop drawing)  berikut perhitungan atau kalkulasi yang terinci sebanyak 3 (tiga) set, hingga disetujui Manajemen Konstruksi dan atau Pemberi Tugas.
  10. Pembuatan gambar-gambar terlaksana (as built drawing); Pembuatan gambar-gambar terlaksana (as built drawing) sebanyak 1 (satu) set kalkir dan 4 (empat) set blue print. Termasuk CD
  11. Contoh-contoh Bahan, Brosur dan Pengujian; Pengadaan contoh-contoh bahan dan brosur yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas harus segera disediakan tanpa kelambatan, atas biaya Pemborong. Contoh-contoh yang diajukan tersebut harus sesuai dengan standard dan Syarat-syarat Teknis Pelaksanaan dan diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
  12. Pemeriksaan dan Pengujian Bahan; Dalam pengajuan penawarannya, Pemborong harus meperhitungkan segala biaya-biaya pengujian berbagai bahan dan pekerjaan. Pemborong tetap bertanggung jawab pula atas biaya-biaya pengujian kembali dari bahan dan pekerjaan yang tidak memenuhi syarat yang dikehendaki.
  13. Kantor Konsultan di Lapangan; Pembuatan Kantor sementara untuk Konsultan dan Konsultan lainnya di lapangan berikut semua fasilitas yang diperlukan seperti Listrik, Air, Telepon, Air Conditioning, Toilet, Meja, Kursi, Filing Cabinet, dan perlengkapan penunjang lainnya termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian listrik dan telepon selama proyek berlangsung, berikut pemeliharaan selama proyek berlangsung, dan memindahkan ke tempat lainnya di dalam lokasi pekerjaan bila ada perintah, membongkar setelah penyelesaian pekerjaan dan memperbaiki/merapihkan sekitar lokasi kantor tersebut (Spesifikasi sesuai penjelasan dalam Aanwijzing).
  14. P3K dan Keselamatan Kerja; Pengadaan perlengkapan P3K dan peralatan pencegahan terhadap bahaya kebakaran (fire extinguisher) yang melindungi semua area proyek yang sesuai dengan anjuran perusahaan asuransi terhadap pekerjaan dan Instansi Pemerintah yang berwenang, menyediakan tenaga-tenaga yang terlatih untuk maksud di atas selama masa pelaksanaan proyek dengan pelatihan dari DPK minimal 3x selama proyek, dan kerjasama dengan rumah sakit setempat.
  15. Listrik kerja dan penerangan malam hari; Pemborong harus menyediakan pembangkit tenaga listrik sementara atau penerangan buatan untuk keperluan kerja dan penerangan malam hari  termasuk pemasangan kabel-kabel dan meteran yang dipergunakan untuk pekerjaan atau pengambilan daya dari sumber PLN yang sudah ada yang dipergunakan untuk keperluannya. Semua biaya pemakaian daya selama pelaksanaan proyek termasuk izin-izin yang diperlukan serta perapihan setelah pekerjaan selesai. Besar daya agar diperhitungkan pula untuk kontraktor - kontraktor lain (sub kontraktor, NSC, dan sebagainya).
  16. Penerangan Malam Hari; Pemasangan lampu TL 20 W berikut tiang termasuk instalasi kabel dan lain-lain, pada tempat-tempat strategis sepanjang sisi dalam pagar proyek 
  17. Air kerja dan keperluan sanitasi/toilet sementara; Pemborong harus menyediakan air kerja untuk keperluannya yang didapat dari sumber yang ada di lokasi tersebut a.l. sumur pantek jet pump, atau sumur dalam (deep well), dlsb. Pemborong harus membuat sambungan-sambungan sementara yang diperlukan atau cara lain untuk mengalirkan air dan mencabutnya kembali pada waktu pekerjaan selesai dan membetulkan segala pekerjaan yang terganggu. Penyediaan sumber air bersih tersebut harus dapat untuk melayani seluruh Pemborong lain yang terkait pada proyek ini, termasuk keperluan pekerjaan dan buruhnya, selama masa pembangunan proyek dan air harus layak dipakai untuk konstruksi dan kegiatan lainnnya
  18. Telepon; Pemborong atas biaya sendiri harus menyediakan fasilitas telephone aiphone yang akan digunakan di dalam proyek ini termasuk telepon yang akan digunakan oleh Konsultan.
  19. Papan Nama; Pemborong harus mengadakan dan memasang Papan Nama Proyek yang menunjukkan Nama Proyek, Pemberi Tugas, Konsultan-konsultan yang terkait, No. Izin, dan termasuk biaya untuk membongkar kembali setelah proyek selesai pembongkarannya menjadi beban dari Pemborong, termasuk pembayaran retribusi reklame kepada Pemda (bila ada), selama masa pembangunan.
  20. Kebersihan; Pemborong harus menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk memelihara kondisi lapangan serta lingkungan sekitarnya agar tetap bersih, termasuk pembersihan ban kendaraan yang keluar masuk proyek. Pemborong harus mengangkut dan membuang keluar proyek semua sampah, puing-puing, dan bahan-bahan yang tidak terpakai secara teratur selama pelaksanaan dan pada waktu penyelesaian pekerjaan keadaan lokasi harus bersih dan rapih termasuk penyediaan sarana-sarana yang diperlukan untuk maksud tersebut. (Catatan : sampah dibersihkan setiap hari dan dalam pengangkutan keluar proyek tidak mengotori jalan umum).
  21. Jalan Masuk Tempat Pekerjaan dan Jalan Sementara; Jalan masuk ke empat pekerjaan harus diadakan oleh Pemborong bilamana diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan lokasi proyek tersebut ( jalan masuk dicor beton sementara ) . Selama masa pembangunan pihak pemborong harus mengadakan dan memelihara seluruh jalan - jalan semetara, jembatan -jembatan, dsb yang mungkin diperlukan untuk memasuki bagian pekerjaan dan menyingkirkan / membersihkan kembali pada waktu penyelesaian atau jika diperintahkan juga memeperbaiki segala kerusakan yang diakibatkannya 
  22. Pengukuran dan Bouwplank (Setting Out); Pemborong harus menyediakan perlatan yang diperlukan seperti alat ukur optik, waterpass, theodolite, dll, dan juru ukur yang berpengalaman yang sewaktu-waktu dapat ditugaskan untuk pengukuran as-as bangunan (vertikal dan horizontal) serta untuk pembuatan peta kontur tanah di lapangan.
  23. Pagar Proyek Sementara; Pagar Proyek Sementara berikut pintu-pintu tinggi 180 cm terbuat dari seng gelombang BJLS 30 dipasang dengan rangka dan skur kayu borneo termasuk pengecatan dan pembongkarannya setelah tidak diperlukan lagi.
  24. Kerusakan/Kerugian Terhadap Bangunan Lain; Semua kerusakan/kerugian terhadap bangunan / jaringan instalasi di sekitarnya maupun jaringan- jaringan instalasi yang sudah ada dari PLN, PAM, Perumtel, PU, dsb. di lokasi proyek dalam waktu pelaksanaan menjadi tanggung jawab sepenuh-nya oleh Pemborong. Pemborong harus membebaskan Pemberi Tugas dari tuntutan Pihak Ketiga terhadap kerugian dan pembayaran ganti rugi atas segala kehilangan-kehilangan, gangguan-gangguan yang diakibatkan oleh getaran, suara, debu, dan lain-lain, dan kerusakan-kerusakan yang timbul sebagai konsekwensi dari pelaksanaan pembangunan. Pemborong juga bertanggung jawab atas terhentinya kegiatan pelaksanaan yang diakibatkan dan semua biaya yang timbul menjadi beban Pemborong bersangkutan.
  25. Pemindahan jaringan-jaringan instalasi; Pemindahan jaringan-jaringan instalasi tersebut di atas juga menjadi tanggung jawab Pemborong jika jaringan tersebut mengganggu dalam pelaksanaan proyek tersebut termasuk pengurusan izin-izin pada instansi yang bersangkutan.
  26. Asuransi CAR dan TPL; Pemborong harus menutup seluruh biaya asuransi serta biaya-biaya lain yang sehubungan dengan asuransi : Asuransi pekerjaan Construction All Risk ( CAR ), Third Party Liability ('TPL) dan Personal Accident (PA). Biaya deductible dari asuransi CAR dan TPL (jika CAR dan TPL ditutup oleh Pemberi Tugas) ditanggung oleh Pemborong. Asuransi tenaga kerja (ASTEK)  untuk pekerja dan staff pemborong yang bekerja di dalam proyek ini sesuai ketentuan dari Undang- Undang Kecelakaan bagi para pekerja. Asuransi peralatan yang dimilikinya yang digunakan dalam proyek ini.
Untuk Format excel contoh Bills of Quantity (BQ) Preliminary bisa download disini

Semoga Bermanfaat

Engineering, Economics & Business
Aam Hermawan

Penyusunan Dokumen Penawaran

Pembangunan konstruksi gedung dan perumahan yang sedang giat dilaksanakan dewasa ini membutuhkan tenaga ahli dan terampil disemua bidang dan salah satunya adalah bidang estimasi, administrasi dan teknis untuk menyiapkan dokumen penawaran .

Salah satu sarana penting dalam menyiapkan tenaga ahli dan terampil tersebut diperlukan suatu pedoman sebagai kerangka acuan untuk membuat dan menyusun dokumen penawaran sebagai tahap awal untuk mendapatkan dan mengerjakan proyek.

Dokumen pelelangan adalah terdiri dari :
  1. Dokumen Kualifikasi, Dokumen kualifikasi umumnya dibuat untuk proyek yang dibiayai oleh Dana APBD dan APBN dengan syarat dan ketentuan mengikuti Kepres atau Peraturan menteri PU.
  2. Dokumen Administrasi dan Teknis
  3. Dokumen Biaya

Dokumen Kualifikasi

Penyampaian dokumen kualifikasi disesuaikan dengan sistim pelelangan yang digunakan yaitu apakah dengan Sistim Pra kualifikasi atau Pasca kualifikasi.

Secara garis besar dokumen kualifikasi terdiri dari akte perusahaan, kualifikasi, status hukum, sertifikasi, pajak, data keuangan dan dukungan Bank, data personil, data peralatan, data pengalaman, kemampuan dasar, sisa kemampuan keuangan (SKK) dan sisa kemampuan paket (SKP).

Uraian dokumen kualifikasi secara lebih detailnya bisa dilihat di buku Peraturan Menteri PU no. 43/PRT/M/2007 Buku 3

Dokumen Administrasi dan Teknis

Dokumen administrasi dan teknis disyaratkan sebagai dokumen pendukung baik dari sisi kualifikasi dan administrasi perusahaan maupun kemampuan teknis dalam mengerjakan pekerjaan yang dilelangkan. Dokumen admnistrasi dan teknis, terdiri dari :
  1. Uraian Metoda pelaksanaan (construction methode)
  2. Jadual waktu pelaksanaan (master schedule)
  3. Struktrur organisasi 
  4. Daftar personil inti 
  5. Daftar peralatan utama yang digunakan
  6. Dokumen lainnya sesuai dengan yang disyaratkan dalam RKS Administrasi pelelangan
Untuk detail dokumen administrasi dan teknis yang dipersyaratkan harus disesuaikan dengan RKS Administrasi atau bisa dilihat dalam Peraturan menteri PU No. 43/PRT/M/2007 Buku 2

Dokumen Biaya

Dokumen biaya adalah merupakan dok. utama dari dok. Penawaran, dokumen biaya terdiri dari :
  1. Jaminan Penawaran 
  2. Surat penawaran harga (bermaterai cukup, bertanggal, ditanda tangani oleh yang berhak dan dicap perusahaan) 
  3. Daftar kuantitas dan harga 
  4. Analisa harga satuan pekerjaan 
  5. Daftar harga satuan dasar material 
  6. Daftar harga satuan dasar upah 
  7. Daftar harga satuan dasar alat 
Untuk detail dokumen administrasi dan teknis yang dipersyaratkan harus disesuaikan dengan RKS Administrasi atau bisa dilihat dalam Peraturan menteri PU No. 43/PRT/M/2007 Buku 2
TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Pendataan Dokumen Lelang


Dokumen lelang perlu dikelola untuk kemudahan administrasi dokumen, pendataan dokumen antara lain :
  • Pemberian stampel, tanggal diterima dokumen
  • Penomoran dokumen sesuai jumlah bundel dokumen 
  • Penomoran dokumen sesuai jumlah dan lembar dokumen
  • Pengecekan dokumen sesuai daftar isi dokumen
  • Pencatatan dan pemberian kode proyek
Dokumen lelang terdiri dari, antara lain :
  1. RKS Administrasi
  2. RKS Teknis
  3. Dokumen Gambar (str, Ars, Mech dan Elec)
  4. Bill of quantity
  5. Berita acara rapat penjelasan ( Aanwijzing ) dan peninjauan lokasi ( Site Visit )
  6. Addendum penjelasan
  7. Berita acara rapat klarifikasi & Negosiasi
Urutan Keberlakuan Dokumen Lelang
Apabila terdapat perbedaan diantara dokumen lelang, urutan keberlakuan dokumen umumnya berlaku sebagai berikut :
  • 7 menang dari 6 
  • 6 menang dari 5 
  • 5 menang dari 2 
  • 2 menang dari 3 
  • 3 menang dari 4 
  • Apabila terdapat perbedaan diantara dokumen gambar yang berlaku adalah urutannya finishing schedule kemudian gambar dengan skala lebih besar (detail)
2. Penyusunan data awal 

Setelah dokumen pelelangan diterima dan dipelajari perlu terlebih dahulu dibuat :
  • Project summary 
  • Form dokumen dan data kontrak (sebelum persetujuan final) 
  • Daftar pertanyaan Administrasi dan teknis untuk disampaikan pada saat aanwijzing dan rapat penjelasan 
  • Daftar inventarisasi untuk peninjauan lokasi, survey harga material, upah, alat dan transportasi material 
  • Daftar Inventarisasi data yang dibutuhkan untuk lampiran penawaran
3. Dokumen Biaya

Perhitungan biaya suatu pekerjaan dalam pelaksanaan proyek adalah mutlak dilakukan sebagai tahap awal untuk menentukan seberapa besar biaya yang diperlukan baik untuk biaya langsung (direct cost) maupun biaya tidak langsung (indirect cost).

Perhitungan biaya meliputi :
  1. Perhitungan volume pekerjaan 
  2. Perhitungan Harga satuan pekerjaan, yang terdiri dari : 
    • Harga satuan pekerjaan langsung (direct cost) 
    • Harga satuan pekerjaan tidak langsung (indirect cost/preliminaries) 
Petunjuk Penyusunan Analisa Harga Satuan

  • Format analisa, Format analisa harga satuan pekerjaan sudah ada standar, kecuali untuk hal-hal tertentu harus disesuaikan mengikuti kebutuhan masing-masing proyek 
  • Inventarisasi item pekerjaan
  • Tahap awal dalam penyusunan analisa harga satuan adalah terlebih dahulu harus menginventarisasi item pekerjaan berdasarkan BQ dan Gambar yang diterima. 
  • Identifikasi spesifikasi pekerjaan Tahap kedua setelah item pekerjaan diketahui, identifikasi spesifikasi pekerjaan, apabila ada perbedaan sesuai urutan keberlakuan dokumen atau ditentukan lain dalam dokumen lelang 
  • Review dan Inventarisasi ulang kebutuhan material, upah dan alat. 
  • Data harga material, upah dan alat hasil survey lapangan harus direview sesuai kebutuhan setelah dilakukan inventarisasi item pekerjaan dan spesifikasi. 
  • Input data harga material, upah dan alat sesuai data survey lapangan dan data logistik. Data harga diinput pada worksheet material, upah dan alat, khusus untuk material yang didatangkan dari luar lokasi proyek harus ditambahkan ongkos kirim. 
  • Check dan periksa analisa harga satuan pekerjaan 
  • Setelah data harga material, upah dan dan alat di input, check dan koreksi output Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang dihasilkan. 
  • Input Analisa Harga Satuan Pekerjaan 
Setelah data Analisa Harga Satuan Pekerjaan sudah diperiksa spesifikasi, aritmatika dan summary di input ke Bill of Quantity.

  
















Semoga Bermanfaat

Engineering, Economics & Business
Aam Hermawan





Thursday 17 December 2015

Analysis of Unit Price

Analysis of Unit Price serves as guidelines for calculating initial budget plan of the building in which there are numbers and the coefficient that indicates the amount of material, energy and cost union jobs.

Analysis Unit price consists of:
1. Work Unit as: m3, m2, kg, etc.
2. The amount of material coefficients and coefficients of wages per unit of work
3. Price of material
4. Prices of labor

Approximate calculations regarding the use of materials and energy needs in the process of building work holds an important role to control the quality and quantity of work. resulting in an effective and efficient job but still refers to standard specifications that have been determined.

Effective and Efficient in the sense that this is not intended to reduce / save jobs but in a way downspek material or quality of work execution.

For people who are already familiar with the work of monitoring the budget, estimates, or the cost of contro project would have been accustomed to calculating the Unit Price Analysis Work by calculating its own coefficient of materials and wages, so that it can better fit with the reality of the field because according to their experience over the years , as for the basic manufacture of coefficients can be done in various ways as follows:

Seeing the Indonesian National Standard (SNI)
National Standard (SNI) is issued formally by the National Standardization Agency regularly recent years sehigga SNI SNI is the revised edition before. to make it easier to know the latest edition, SNI was named in the publication eg ISO 1998, ISO 2002, ISO 2007, etc.

See company standards
the construction companies / consultants usually determine the coefficient of price analysis as a separate unit of work guidelines, coefficient analysis of the company's unit price is usually the company secret.

Observation and research directly in the field.
How this is done by people who are skilled and experienced, the result will be close accuracy as taken directly from our experience in the field, how to examine the needs of materials, time and labor on a job that is being implemented.

See the standard unit price per region
The unit price per region issued by the government / enterprise, if we use the unit price, then we do not need analysis coefficient calculating unit prices due to the budget plan we just need to multiply the volume of work at the unit price.


Here are those of you who want to download sample unit price analysis in Excel format please click here

May be useful

Engineering, Economics & Business
Aam Hermawan

Analisa Harga Satuan

Analisa Harga Satuan Pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang didalamya terdapat angka serta koefisien yang menunjukan jumlah material, tenaga dan biaya persatuan pekerjaan.


Analisa Harga satuan terdiri dari :
1. Satuan Pekerjaan seperti : m3, m2, kg, dll
2. Koefisien Jumlah material dan koefisien upah per satuan pekerjaan
3. Harga material
4. Harga upah tenaga kerja

Perkiraan perhitungan mengenai penggunaan material dan kebutuhan tenaga dalam proses pekerjaan bangunan memegang peranan cukup penting untuk kontrol kualitas dan kuantitas pekerjaan. sehingga menghasilkan suatu pekerjaan yang efektif dan efisien namun tetap mengacu pada standar spesifikasi yang telah ditentukan.

Efektif dan Efisiensi dalam artian ini bukan bermaksud untuk mengurangi / menghemat pengeluaran pekerjaan namun dengan cara downspek material atau pun kualitas pelaksanaan pekerjaan.

Bagi orang yang sudah terbiasa dengan pekerjaan monitoring budget, estimasi, ataupun cost contro project tentu sudah terbiasa dalam melakukan perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan dengan menghitung sendiri koefisien material maupun upahnya, sehingga bisa lebih sesuai dengan realitas lapangan karena sesuai dengan pengalaman mereka selama bertahun-tahun, adapun dasar pembuatan koefisien dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut :

Melihat Standar Nasional Indonesia ( SNI )
Standar Nasional ( SNI ) ini di keluarkan resmi oleh Badan Standarisasi Nasional secara berkala sehigga SNI tahun terbaru merupakan revisi edisi SNI sebelumya. untuk memudahkan mengetahui edisi yang terbaru, SNI ini diberi nama sesuai tahun terbitnya misal : SNI 1998, SNI 2002 , SNI 2007, dst

Melihat standar perusahaan
pada perusahaan konstruksi/konsultan biasanya menentukan koefisien analisa harga satuan tersendiri sebagai pedoman kerja, koefisien analisa harga satuan perusahaan ini biasanya merupakan rahasia perusahaan.

Pengamatan dan penelitian langsung dilapangan.
Cara ini dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman, hasilnya akan mendekati ketepatan karena diambil langsung dari pengalaman kita dilapangan, caranya dengan meneliti kebutuhan bahan, waktu dan tenaga pada suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

Melihat standar Harga satuan per wilayah
Harga satuan ini dikeluarkan per wilayah oleh pemerintah / perusahaan, jika kita menggunakan harga satuan ini maka kita tidak memerlukan koefisien analisa harga satuan karena untuk menghitung rencana anggaran biaya kita hanya perlu mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan.


Berikut ini bagi anda yang ingin download contoh Analisa harga satuan dalam format excel silahkan klik disini

Semoga bermanfaat

Engineering, Economics & Business
Aam Hermawan

Saturday 12 December 2015

SketchUp Download

SketchUp is a graphic design software developed by Trimble. Graphic designer can be used to create various types of models, and models created can be placed on Google Earth or on display in the 3D Warehouse. There are two versions of SketchUp, namely:
Make SketchUp (free)
SketchUp Pro (price: USD 590.00)

SkechUp can be used by designers, constructors and people terlibbat in development, this is because the importance of making the design as a tool works great with large programs as well as easier to use.

Please you can download the program for free click here

A computer or a laptop that I use with the following specifications:
OS Windows 7 (Actually Windows XP SP 2 also already can)
Memory (RAM) Minimum 2 GB
Already installed .Net Framework 3.0
Make sure you have Google Sketchup Installer (buy CD or can be download)
After ensuring the appropriate specifications of your computer, the next step pass Installation / installation of this application. Time is not long anyway, about 10-15 minutes. After that, make sure that the application is installed in full, then the input register key or crack you've been getting earlier.

Here are the steps in drawing using Google Sketchup:

Open the application that you have installed and have been registered. (If not then this application will be limited to 8 hours),
Select one look and dimensions you want,
Start drawing as simple as a house floor plan,
Use the tool "retangle" (square box) and specify the dimensions you want,
To make it neat and orderly, use tools that display "Meter" I forgot the name of tools that hell.
Finally, begin creating the appropriate "guidance" and you want
then save the results of your workout!

Engineering, Economics & Business
Aam Hermawan

Teknik & Software Sketchup Gratis


SketchUp adalah sebuah perangkat lunak desain grafis yang dikembangkan oleh Trimble. Pendesain grafis ini dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis model, dan model yang dibuat dapat diletakkan di Google Earth atau dipamerkan di 3D Warehouse. Tersedia dua versi SketchUp, yaitu :
SketchUp Make (gratis)
SketchUp Pro (harga: USD 590.00)

SkechUp dapat digunakan oleh Desainer, Konstruktor dan orang-orang yang terlibbat dalam pembangunan, hal ini dikarenakan pentingnya membuat desain sebagai karya yang besar dengan tool program yang besar serta lebih mudah di gunakan.

Silahkan anda bisa download programnya gratis klik disini

Komputer atau laptop yang saya gunakan dengan spesifikasi sebagai berikut:

OS Windows 7 (Sebenarnya Windows XP SP 2 juga udah bisa)
Memory (RAM) Minimal 2 GB
Sudah terinstal Net Framework 3.0
Pastikan Anda memiliki Installer Google Sketchup (beli CD atau bisa juga Download)

Setelah memastikan spesifikasi Komputer Anda sesuai, langkah selanjutnya melalukan Instalasi/pemasangan aplikasi ini. Waktunya nggak lama kok, sekitar 10-15 menit. Setelah itu, pastikan bahwa aplikasi terinstal secara penuh, kemudian masukan register key atau crack yang telah Anda dapatkan tadi.

Berikut ini langkah-langkah dalam menggambar menggunakan Google Sketchup:

Buka aplikasi yang telah Anda install dan telah teregistrasi. (Jika tidak maka aplikasi ini akan terbatas hingga 8 Jam),
Pilih salah satu tampilan dan dimensi yang Anda kehendaki,
Mulailah menggambar yang sederhana seperti denah Rumah,
Gunakan tool "retangle" (kotak persegi) dan tentukan dimensi yang Anda inginkan,
Untuk membuatnya menjadi rapi dan teratur, gunakan tools yang bergambar "Meteran" saya jadi lupa nama tools itu apaan.
Terakhir, mulailah berkreasi sesuai "petunjuk" dan yang Anda inginkan
setelah itu simpan hasil latihan Anda!

Wednesday 9 December 2015

Pengalaman Kerja di Brunei Darussalam

Tentu kita sebagai manusia memiliki kenangan dan memori terbaik dalam membangun karir kita.
Ya semua karyawan memulai karirnya dari bawah, biasanya sebagai staff, dan ada masa terbaik yang membanggakan kita yang bisa menjadi acuan atau pijakan awal dalam menempuh karir yang lebih baik dan terasa menjadi lebih cepat berkembang.
Memori terbaik itu saya miliki saat mendapatkan rekomendasi kerja di Brunei Darussalam, dengan banyak bantuan dalam pengurusan pasport dan visa kerja jadi tidak begitu sulit dalam pengurusannya. terbang dari Jakarta (Soekarno hatta) menggunakan pesawat air asia menuju ke Kota Kinabalu Malaysia. sekitar jam 7.00 malam sampai di Kota Kinabalu, tanpa pikir panjang membeli tiket taxi menuju ke hotel terdekat yang cukup ekslusif, hotel yang berada dekat dengan perairan yang indah menjadi kenangan tersendiri menginap sehari di Kota Kinabalu, Malaysia.
Pagi hari setelah mendapatkan breakfast di hotel, langsung kembali menuju ke bandara untuk melanjutkan penerbangan ke Brunei Darussalam. hanya sekitar satu jam pesawat sudah mendarat di kawasan bandara yang tampak lebih sepi dibandingkan bandara di Indonesia maupun di Malaysia. sejenak mengucapkan syukur atas anugerah yang diterima ini, karena akhirnya satu mimpi untuk bekerja diluar negeri tersampaikan dan saat ini sedang berada dinegara tempat bekerja. 
diluar bandara yang tidak terlalu ramai sudah menunggu teman satu pekerjaan yang menunggu untuk menjemput dan membawa kami ke tempat tinggal karyawan dan kantor tempat bekerja.
Posisi sebagai QS engineer di Brunei Darussalam sangat berprosfek sekali untuk terus berkembang saya pikir, karena di negara-negara semakmuran ingris inilah profesional QS berkembang, dan ini menjadi tantangan sekaligus pijakan saya untuk lebih maju dalam karir.

Negara kecil yang kaya dan dipimpin oleh sultan yang hebat, itulah Brunei, selama berada di Brunei begitu nyaman dan tenang dalam hidup, saya pikir sangat maklum apabila banyak orang Indonesia yang berada atau tinggal disana membangun bisnis sendiri, baik dari jasa repair, traveling, kuliner dan lain-lain, bahkan tidak sedikit yang sukses dalam berbisnis di Brunei.

Selama tiga tahun lebih berada di Brunei cukup memberi arti yang baik dalam hidup saya, selama di Indonesia saya begitu sulit mendapatkan keturunan, namun hanya perlu waktu 2 bulan berada di Brunei istri positif hamil dan saat ini kami bisa memiliki seorang anak yang cantik. 

Selama di Brunei bisa bekerja namun tidak melupakan akan Ibadah ke Ilahi robbi, selalu bisa shalat berjamaah di mesjid, mengikuti banyak pengajian bersama perkumpulan WNI dan mempunyai tetangga yang baik-baik.

Setelah kembali ke Indonesia karir begitu jadi sangat cepat mencapai posisi QS manager dengan salary yang sangat baik. walaupun saat ini sudah resign dan membangun bisnis sendiri namun pengalamanan selama berada di Brunei telah memotivasi diri menjadi lebih baik.

Ya saat ini telah resign dan membangun usaha sendiri, lebih banyak tantangan banyak resiko dan permasalahan-permasalahan lainnya yang pasti sudah dilalui oleh pengusaha-pengusaha hebat, tidak ada yang mudah untuk keluar dari zona nyaman, namun saya bertekad dan selalu yakin 100% akan kebesaran Allah yang akan selalu berada dekat dengan umat-Nya. sehingga saat ini saya lebih menggunakan otak kanan untuk membangun bisnis menjadi lebih baik.

Salah satu impian berikutnya adalah sukses dalam pengembangan peternakan di Indonesia dan membangun bisnis di Brunei Darussalam karena masih begitu memimpikan untuk berkembang di Brunei.

Dengan lebih laungnya waktu sebagai Bisnis Owner dan juga lebih bisa mengatur waktu yang flexible tentu bisa lebih banyak beribadah dan mendekat kepada Allah supaya Dia lebih dekat dekat kita. Tidak ada yang mustahil apabila kita selalu bersama-Nya, Maha Kaya, Maha Pengasih, Maha Pemberi, yang harus kita yakini bahkan bisa membawa langkah kita selalu menjadi lebih baik dan sukses dengan apa yang kita lakukan.


Terima kasih.


Tahapan QS Job - Pra Kontrak & Post Kontrak

Tahapan dalam QS biasa dibagi 2 tahap besar yaitu Pra Kontrak dan Post Kontrak, salam tahapan yang lebih kecil lagi terbagi dalam 4 tahapan yaitu :
1. Tahap Pra Tender
2. Tahapan Tender
3. Tahapan Pelaksanaan Kontrak
4. Tahapan Masa Retensi/masa setelah penyelesaian pekerjaan

1. Tahapan Pra Tender
  • Mengevaluasi beban kerja perusahaan, untuk meminimalkan risiko.
  • Jenis Analisis proyek, lokasi, nilai proyek yang diusulkan.
  • Analisis sumber daya perusahaan.
  • Analisis latar belakang Owner; Pemerintah atau Swasta atau Joint Committee.
  • Jika studi mungkin dan mengevaluasi pesaing
  • Pelajari persyaratan metode konstruksi dan atau mempersiapkan metode yang berlaku dan ekonomi alternatif konstruksi.
  • Jadilah akrab dengan konsultan yang terlibat. Mengetahui desain mereka akan membantu selama konstruksi.
  • Memahami sumber dana / perusahaan pemilik (pinjaman Bank, dana sendiri, dll)
  • Bahan studi dan peralatan sumber daya untuk meminimalkan biaya transportasi.
  • Pilih pemasok yang tepat untuk diajak.
  • Pilih Sub Kontraktor yang tepat untuk menjadi terlibat.
  • Mengusulkan masa konstruksi sendiri
  • Mengevaluasi kondisi pasar
  • Faktor-faktor lain.
2. Tahapan Tender
2.1. Evaluasi Dokumen Lelang

  • Mengevaluasi Kondisi Kontrak
  • Masa kontrak
  • Masa Retensi
  • Jenis kontrak yang akan digunakan (Lump Sum atau lainnya)
  • Aturan pembayaran
  • Asuransi
  • Hak & Kewajiban Owner
  • Hak & Kewajiban Kontraktor
  • Penalti
  • Periode retensi dan persentase
  • Dll

2.2. Analisis klausa keuntungan bagi kedua belah pihak.

  • Studi Gambar Desain dan spesifikasi untuk memahami lingkup pekerjaan dan spesifikasi
  • Memahami BQ yang diproduksi oleh Konsultan QS untuk memahami lingkup pekerjaan dan hal-hal lain yang terkait.

2.3. Site survey lokasi dan membuat laporan

  • Dari laporan survei, kita bisa mendapatkan beberapa rekomendasi : biaya izin, biaya biaya sambungan untuk PLN, Telkom, PAM dll
  • lokasi Proyek.
  • Akses ke lokasi
  • Kondisi Site
  • Akomodasi sementara yang diperlukan
  • Sumber bahan terdekat
  • Bahan dan tenaga kerja terdekat lokasi
  • data ketinggian air, dll

2.4. Mempelajari semua data yang diberikan untuk memperkirakan biaya proyek.
2.4.1 Tenaga

  • Estimator Experiences
  • Data Biaya Proyek
  • Biaya tenaga kerja
  • Jurnal data, dll

2.4.2. Bahan

  • Quotation terbaru dari pemasok atau sub kontraktor
  • Daftar harga bahan dari pemasok
  • Daftar harga dari jurnal bahan
  • Dari data proyek yang sama
  • Daftar harga dari departemen logistik, dll

2.4.3. Peralatan

  • Estimator Experiences
  • Data Industri
  • Data Journal
  • Proyek Data Sebelumnya, dll

2.5. Memperkirakan biaya tenaga kerja, bahan dan biaya peralatan.

  • Laporan Survey bisa membantu untuk melakukan estimasi.
  • Biasanya kebanyakan kontraktor memiliki hubungan bisnis dengan berbagai sub kontraktor dan pemasok juga memiliki harga yang baik dan tanggal rekor untuk setiap proyek.
  • Berdasarkan yang di atas, catatan data sebelumnya yang berguna terutama untuk proyek serupa di masa depan.

2.6 Perkirakan overhead, terutama item dalam pendahuluan, yaitu:

  • Izin
  • Papan Proyek
  • Komunikasi
  • Bangunan sementara
  • Rumah Penjaga
  • Pencahayaan Temporary
  • Peralatan dan alat-alat
  • Air untuk kerja
  • Laporan perkembangan
  • Setting Out
  • Asuransi, dll

Item pendahuluan adalah:

Item biaya awal (yaitu: bangunan sementara)
Item biaya berkala (yaitu: Air untuk bekerja, pencahayaan sementara, dll)
Pada item biaya penyelesaian (yaitu: demob peralatan dll)

Berdasarkan metode kerja yang diusulkan & BQ, Kontraktor dapat mempersiapkan S Curve dan proyeksi arus kas. Ketika mempersiapkan S Curve dan Arus Kas proyeksi, kita harus mempertimbangkan Klausul terkait dengan pembayaran kemajuan kerja. Berdasarkan aliran kas, kontraktor harus memutuskan apakah dana tambahan diperlukan untuk mendukung proyek tersebut.

2.7 Setelah semua persyaratan dalam dokumen lelang selesai, langkah berikutnya adalah untuk mengevaluasi isi proposal tender.

  • Penawaran Harga
  • Metode kerja
  • Time Schedule
  • Struktur Organisasi dan CV
  • Daftar bahan utama
  • Daftar peralatan
  • Daftar Sub Kontraktor / Pemasok Utama
  • Tawaran obligasi, dll

3. POST KONTRAK STAGE.
Setelah klarifikasi dan negosiasi tender, owner akan menentukan pemenang
Surat Penerimaan akan disediakan oleh Pemilik, pada tahap ini kita bisa menganggap ini sebagai awal dari tahap Pos Kontrak.
Kontraktor harus mempertimbangkan:

  • Menganalisis lebih detail tentang Ketentuan Kontrak dan administrasi, Memberikan Jaminan Pelaksanaan dalam bentuk Bank Garansi seperti yang diminta dalam kontrak. Menyediakan semua asuransi yang diperlukan yaitu: CAR, Jamsostek dll
  • Mengelola semua Biaya proyek terkait. Biasanya pada awal proyek, biaya harus melebihi pembayaran dari Owner, Pembayaran dari owner harus menutupi biaya proyek dan bahkan memberikan kontribusi keuntungan. Siapkan jadwal kebutuhan biaya proyek berdasarkan Jadwal Pekerjaan dan Program Evaluasi
  • Siapkan kemajuan kerja dan mengusulkan klaim untuk sertifikat Pembayaran termasuk semua variation order.

4. POST PENYELESAIAN STAGE.

  • Merangkum semua kemajuan kerja.
  • Mengevaluasi semua Variation order dan mempersiapkan Final Account.
  • Buatlah daftar defect, dan untuk memastikan semua Semua perbaikan defect pada periode defect liability
  • Siapkan klaim untuk uang retensi sebagaimana tercantum dalam kontrak.
  • Siapkan Biaya Proyek Data Bank untuk proyek masa depan.
  • Siapkan laporan feed back ke Perusahaan.

STAGE OF QS

1. Pre Tender Stage

  • Carefully select tender advertisement in media to match with company’s objective and goal
  • Evaluate company work load, to minimize risk.
  • Analyse type of project, location, value of the proposed project.
  • Analyse company resources.
  • Analyse the background of the Employer; Government or Private or Joint Committee
  • If possible study and evaluate the competitor
  • Study the construction method requirement and or prepare alternative applicable and economic method of construction.
  • Be familiar with any of consultant involved. Knowing their design will be helpful during construction.
  • Understand owner/company fund resources (Bank loan, Self funding, etc)
  • Study material and equipment resources to minimize cost of transportation.
  • Select proper supplier to be invited.
  • Select proper Sub Contractor to be involved.
  • Propose own construction period
  • Evaluate market condition
  • Other factors.
2. Tender Stage.
2.1. Evaluate the Tender Documents

  • Evaluate Conditions of Contract
  • Contract Period
  • Defect Liability Period
  • Type of contract to be used (Lump Sum or other)
  • Term of payment
  • Insurance
  • Employers right
  • Contractors right
  • Penalty
  • Retention period and the percentage, etc
2.2. Analyse clauses advantages for both parties.

  • Study Architects and Engineers drawings and specification to understand the scope of works and the requirement specifications.
  • Understand Bills of Quantities produced by the QS Consultant to understand the scope of works and other matter related.
(It is important to know the type of contract, any provisional sum, any provisional quantities, etc related to the documents)
2.3. Site survey on location and make a report

  • From the survey report, we could get some recommendation in term of cost of permits, cost of connection fees for PLN, Telkom, PAM etc.
  • Project location.
  • Access to location
  • Site condition
  • Temporary accommodation required
  • Nearest materials resources
  • Materials and labor rates near location
  • Water level data, etc
2.4. Study all data given to estimate project cost.
2.4.1 Man Power

  • Estimator experience
  • Data project cost
  • Labor cost
  • Data journal, etc
2.4.2. Materials

  • Latest quotation from suppliers or sub contractors
  • List of prices from materials journal
  • From similar project data
  • List of prices from logistic department, etc
2.4.3. Equipment

  • Estimator experience
  • Manufacture Data
  • Journal data
  • Previous project data, etc
2.5. Estimate labor cost, materials and equipment cost.

  • Survey report could be helpful to do estimation.
  • Usually most contractors have business relationship with various sub contractors and supplier also have good and up dated prices record for every project.
  • Based on those above, previous data record are useful especially for similar future project.
2.6 Estimate the overhead, especially items in preliminaries, i.e :

  • Permits
  • Sign board
  • Communication
  • Temporary buildings
  • Guard house
  • Temporary lighting
  • Equipments and tools
  • Water for the works
  • Progress report
  • Setting out
  • Insurance, etc
Preliminaries items are:

Initial cost items (i.e : temporary building)
Periodical cost items (i.e : Water for the works, temporary lighting, etc)
At completion cost items (i.e : demob equipments etc)
 

Based on proposed method of works, Priced Bills of Quantities, Contractor could prepare S Curve and Cash flow projection.
When prepare S Curve and Cash Flow projection, we should consider c Clauses related to the payment of progress of works.
Based on Cash flow, the contractor should decide if any additional fund is required to support the project.
2.7 After all requirements in tender document are covered, the next step is to evaluate content of tender proposal.

  • Proposed Tender Cost
  • Method of works
  • Time schedule
  • Organization and CV
  • List of major material
  • List of equipments
  • List of Sub Contractor / Main Supplier
  • Bid Bond, etc
3. POST CONTRACT STAGE

  • After clarification and negotiation tender, the employer would decide the winner
  • Letter of Acceptance would be provided by the Employer, at this stage we could consider this as beginning of the Post Contract stage
  • The Contractor should consider : Analysing more detail about Conditions of Contract and administration, Provide Performance Bond in form of a Bank Guarantee as requested in the contract, Provide all insurance required i.e : CAR, Jamsostek etc
  • Manage all project Cost related, Usually at the beginning of the project, expenses should exceed the payment from the Employer, Payment from the employer should cover the project cost and even contribute a profit.
  • Prepare schedule of project cost requirement based on Schedule of Works and to evaluate Master Program.
  • Prepare progress of works and propose a claim for Payment certificate including all agreed variations.
4. POST COMPLETION STAGE.

  • Summarise all progress of works.
  • Evaluate all variations and prepare Final Account.
  • Make a list of defects, and to ensure all defect finish within Defect Liability period.
  • Prepare claim for retention money as stated in the contract.
  • Prepare Project Cost Data Bank for future project.
  • Prepare project feed back report to the Company.

Saturday 7 November 2015

Procurement method

Procurement method is very important for a QS to master, with the current state of the evolving and demanding a QS to be able to meet the wishes of the owner in terms of speed and timeliness, quality and cost, then we need to master the alternatives in determining the selection of procurement method that appropriate and in accordance with the demands of the owner.
Basically procurement method is a process to obtain a product (construction) using a specific management system agreed by all parties.
This procurement involves several aspects of the work ranging from management, planning, project management auction until way. In general, this process involves the following aspects: -

  1. The auction system
  2. Project management
  3. Type of contract
  4. Type of contract terms
Selection of a system procuement greatly influenced by the criteria or requirements Task giver. Task Giver should provide an explanation or emphasize what criteria or requirements between time, quality and cost priorities. The criteria for the selection of the procurement system can be determined or selected.
In general, this procurement method or system can be divided into two major categories, namely traditional procurement methods and alternative procurement methods.

TRADITIONAL PROCUREMENT

Traditional procurement is where the Planning and Implementation (contractors) are in two different organizations. By way of management as this is a lot of building at the time of first (and until now) was built.

Sistim Procurement basing the BQ (firmed BQ)
This system uses the auction by basing the complete BQ (firmed BQ) and is a system that is very common and many do. With this system, the auction will be conducted after all drawings and specs completed and then prepared BQnya by QS. How to auction can be open or limited way. BQ and the unit price is binding for the duration of the contract and is an integral part of the contract. Properties typically lump-sum contract. With this system, commitment to task giver at the expense of already known from the outset and is not expected to change much at the end of the work.
Advantages of this system are: -
a. Each party (Task giver and contractors) know the size of the final cost of their agreement.
b. The unit price can be used for job variation (add / subtract), if any.
c. Details of the contract value may be seen or available in detail (via BQ).
The disadvantage of this system are: -
a. Takes a long time to prepare the documents.
b. Difficult to determine the variation of work because they have to change the character or condition of employment as compared with the conditions at the time the contract.
Type of contract terms that may be used include JCT with quantities (1963/1980), FIDIC (1987/1999)

Sistim procurement basing the Bill of Approximate quantities (BAQ)
This system uses the auction with a fairly complete BAQ basis, in relation to the subject of work, but it has not entirely true. The volume of work will be recalculated at the end of the work. Drawings and specifications are not yet fully completed planned so that binds only the unit price work alone and that is the unity of the contract. Nature of contract usually use the way of re-measurement contract. The contract system can be implemented earlier than the way firmed BQ, so that when the early implementation of the work could be accelerated and will accelerate the overall job turnaround time.
Advantages of this system include: -
a. Implementation of the work can be done earlier.
b. Extra costs or expenses for the preparation of the BQ can be reduced.
The disadvantage of this system include: -
a. There is no exact value for the commitment fee (for the giver Duties) at the beginning of the project.
b. Volume shall be calculated in accordance with the work carried out in the field.
c. Planners make feel less obliged to make a detailed planning.
Type of contract terms that may be used include JCT with Approximate quantities (1980), FIDIC (1999).

Sistim procurement basing the drawings and specifications
This system is commonly used for small-scale projects and simple. The basis used was Drawings and Specifications issued by planners without the need for BQ. Bidders are only given Drawings and specifications to calculate the amount bid. All the Drawings and Specifications must be complete before the auction conducted. This is to reduce the risk of employment variations that are difficult to quantify or assessed (if any). The nature of the contract is usually a Lump Sum. The way auctions for these systems is usually limited and serialized auction. Commitment fee giver task was clear from the outset so long as no change in plans.
Advantages of this method are: -
a. Time to prepare BQ can be eliminated.
b. Each party may determine the final value of the contract and the clarity of their agreement.
The disadvantage of this method are: -
a. No details of the contract price, unless QS prepare a general overview.
b. Difficulty determining the variation job.
c. Calculation 'daywork' (if there are bills) will be difficult, even if the contractor has included additional percentage for profit and overhead.
Type of contract terms used among others JCT without quantity.

Sistim procurement basing the Unit Price List
The procurement system is a form of fast-track existing in this traditional procurement methods. The main thing of this system is that the execution of the work can be done early, because they do not have to wait for the drawings and specifications or while planning is still in the process of completion.
In the system of this auction can be done while planning is still running, by using the Unit Price List, which is then binding contract. The nature of the contract using a type Contract Re-measurement, where the final figure will be obtained after the volume of work to be recalculated at the end of the work. Re-measured as the principle of Contract, then the risk will be shared between the contractor and the client. Way auction for this system is limited by way of auction.
There bebarapa variants in this procurement system: -
(i) the procurement system with the basic 'Standard Unit Price'
Auction basis, with reference to the 'Standard Unit Price "outstanding or issued by a competent authority. Contractors are required to include an additional percentage or reduction of the unit price list. Once agreed, the contract is signed and the contractor can immediately work.
(ii) procurement system with a basic list Unit Price 'Ad Hoc'
List price of the unit is taken not from a certain standard unit price, but deliberately made based on the pictures that have been there and on QS estimates that the work will be the subject later. QS can create a list for later asks bidders to enter the percentage increase or the reduction on the unit price. Or the unit price list is emptied and filled by the bidder. Regardless, the evaluation of this system will be difficult, in the absence of volume that can show high and low bids.
(iii) procurement system by basing Other Projects Unit Price List
In general, the same way as in the list of 'ad hoc' at the top but taken from BQ for similar work on previous projects or other. Usually done for auction serial or series.
5. The procurement system that bases the cost of replaced (cost reimbursement)
This method can also be regarded as an alternative to the system of procurement for the work are difficult to quantify at the beginning of the planning, such as the project of renovation and repair of buildings. This method bases the value of the contract to the costs incurred by the contractor for the execution of a job (Prime Cost) and coupled with wage (Fee) and profit. This method is not favorable for the task giver as more wasteful or careless contractors carrying out the work the greater the cost will be borne by the Task giver. However, the way the work could be done earlier.
The advantages to be gained from this method include: -
a. Time to prepare tender documents which can be shortened or reduced.
b. Peaksanaan work can be done as early as possible.
The disadvantage of this method include: -
a. Not rigorous or exact value of the end of the project to make each of the parties is not satisfied or convinced by its commitments.
b. The total cost, usually will be greater than the other way.
c. Recording of expenditures contractor should be investigated as possible.

ALTERNATIVE METHOD OF PROCUREMENT

Alterntif procurement system is a development of the traditional procurement system were deemed no longer able to keep up with technology and the need giver of the building or project task he wants. The main characteristic of this alternative system is an attempt to combine the implementation of the planning period to period, the following also combine or merge Planner organizations which had previously been on a different side to the Contractor into one organization with the Contractor. In other words, planners and contractors tried to be on the same side.
Some of the reasons used to develop alternative systems are: -
a. Increasing the length of time the implementation of construction projects and the growing complexity of the building at this time resulted in the increasing number of investments that should be planted to finance the project.
b. Higher interest rates result in increasing the amount of interest to be borne giver task in financing the project, if the construction is too long.
c. Task giver of the increase of knowledge will be governance construction and the construction industry so that they are increasingly taking account of 'Value for Money' and want a more rapid return of their investment.
d. More advanced or sophisticated construction technology requires a higher quality of the construction industry.
e. The tendency 'They and Us' between planners and contractors, causing the gap between the two that eventually resulted in the project's main objectives are not achieved or are not perfectly achieved.
For the reasons mentioned above that the alternative system is the problem of time is emphasized and be extra attention. To press time, both during the planning and the implementation period, all efforts sought. Besides the problem 'They and We' try eliminated by involving contractors in the early stages of planning for the requested opinion and knowledge in solving problems related to the implementation of the plan. This is done solely to obtain project goals, time, quality and cost effective and efficient manner.

Procurement System Design (Design & Build)
This method is already long known as the 'Architect - Builder' which has long been used in the 16th century - 19. In the early 70s the system is growing again, after the beginning of the 20th century was abandoned, with the name of the Design and Build.Kontraktor will be responsible the planning and execution to meet all the requirements of Task Giver (Employer's Requirements). For the Contractor will earn as a planner. In this way the responsibility for planning and execution are in the organization, namely the Contractor. In this way also the execution time of the job can be withdrawn as early as possible. Procedures or administration of this system are as follows: -
a. Contractors enter perdasarkan proposals and bidding requirements Task Giver (Employer's Requirements - ER). ER was made by the Task giver. ER can be a common specification, layout (layout) building, room, soil, site plan, floor plans, schematic design drawings and / or a brief description of the project.
b. Contractor to evaluate the bids, the Giver Task formed a team of planners, QS and PM. The first proposal was evaluated contractor designs, if it meets all the ER. After that the new terms of the financial bid.
c. Once the preliminary design is approved, as well as the overall contract price, the Contractor shall proceed to the design stage of production information. Contractor Planning Team will work on the development of this design to be supervised by the Technical Team Task giver.
d. As soon as the design is ready to be implemented, the Contractor will provide the design of the operational part to be implemented and supervised by the Technical Team Task giver.
Of the basic forms Design system there bebarapa derivatives or variations thereof, namely Develop and Construct and Turnkey or a Package Deal Contract.
Contract terms commonly used is the JCT Design and Build Standard Form of Contract, FIDIC Design and Build Form.

Management Contracting (MC)
In this way began in the 30s and began to grow used to the 70s - 80s. The principle of this method is that the 'Management Contractor' (MCR) does not work on physical development but submitted to the sub-contractors based on the work packages. The contract between the sub-contractors carried out by MCR. The main task of the MCR is to prepare for the implementation of construction management services on the basis of wages that have been approved as part of the management team taskmasters. MCR have to prepare and establish the organization, coordinating the implementation on the ground and must make and maintain facilities and infrastructure implementation (such as warehouses, roads, shelter workers, electrical work, water work, field equipment or other things like those listed in the Preliminaries) ,
The combination of the system 'Design & Build' and systems 'Management' produces a system called 'Design & Manage'. This system is rarely used in the construction industry. Usually done for a very special buildings such as room process, factory or other industrial buildings.

Joint Venture (JV - Joint Operation)
Joint Venture (JV) is a form of cooperation between two or more companies for the purposes of an auction and execution of construction or other jobs, where each party has a responsibility to work together and a contractual obligation to the giver task. Companies belonging to the JV may come from a business background that is the same or different.
JV developed in accordance with the development of the construction industry are increasingly sophisticated and complex. JV used for projects that are of great value and require special expertise, whether related to technology and financing.
The contract will be made made between giver duties and JV JV where all the participants were also signed. With the JV, enabling the specialist contractor who usually become sub-contractors (in the traditional system) becomes part of the JV. How to tender for this project can use the open tender, restricted or even negotiations.

G-Maxatau GMP (Guaranteed Maximum Price)
GMP contract is an alternative method of procurement that gives maximum benchmark contract price for a work by a particular design. With this system, the contractor will guarantee or 'guarantee' that total construction costs will not exceed the value of GMP approved. GMP system is beneficial for use on a project or a job that has a tendency for significant differences from the initial value of the contract, such as if the work was auctioned at the moment still in the early stages of planning or in the concept phase.
For GMP can be studied in more detail (attached) because the procurement system is often used in developed countries and Singapore.

May be Useful

Engineering, Economics & Business
Aam Hermawan

Basic QS

Quantity Surveyor (QS) is a profession that is arguably the world's new construction in Indonesia, compared with a profusion of Architects, Planners Structural or Mechanical and Electrical Planner. QS profession is derived from the British mainland, which later developed throughout the world, especially to the Commonwealth countries (Commonwealth).

QS profession forerunner in the UK stems from events known as 'The Great Fire of London' in the 18th century, which at that time was a major fire in London that destroyed many buildings, both public buildings and private buildings. After the fire occurred and when the insurance companies want to pay compensation burning buildings, the company is facing difficulties in terms of assessing the compensation to be awarded. At that moment the usual build buildings Architects sought his help to make the estimated value of the building. Furthermore, with the increasing number of requests will be assessment of the building more and more architects who study these skills, expertise in building assessment. Even in the late 19th century, the architect is to form an organization of their own and begin creating a system of special education regarding the planning of the building costs, without involving matters related to technical issues of architecture. Educational outcomes are then developed and is known as the Quantity Surveying profession or commonly known as QS.

In further developments of this QS profession, in their home country, or be accommodated within an organization named 'Royal Institution of Chartered Surveyors' (RICS). QS has a special division within the RICS and until now become the second largest division of General Practice (GP).

In Indonesia alone QS profession is entered at the beginning of the decade 70. At the beginning of its development is not any construction project using QS services in both the contracting parties as well as in the task giver. In harmony with the development of the construction industry in Indonesia, then in the decade of the 80 services QS is widely used in construction projects in Indonesia, especially in the private sector. QS services development is heavily influenced by the change of approach in completing the task giver or running projects. The task giver increasingly felt need to calculate the amount of investments that must be issued before the start of projects. This is because, in principle the task giver must take into account the expenditure-expenditure (al to obtain land costs, construction costs, licensing etc.) In order not to exceed the revenue to be derived from the construction project. If the total expenses plus a profit is smaller than the income that would be obtained then the project can be said to be commercially unfeasible. Another thing that makes the profession developed in this decade is to further understand the task giver will be the concept of 'Value for Money' in developing its projects. Consultancy services, moving the start diIndonesia As Davis Langdon, EC Harris and Korra.

In general, QS skills covering several areas, namely economic construction (construction economic), legal, project management, engineering and building volume measurement (in general, not the nature of planning). By prowess on these fields QS profession and then developed as part of a project organization structure. With the expertise of a QS to work for the client, contractors, government agencies or even as a Credit Analyse in financial institutions (Bank).

The traditional role of QS in the project are:

  1. Planning and control of construction costs
  2. Contract administration
  3. Arbitration

QS general tasks in a project:

  1. Pre-Development
    • Feasibility Study (FS)
    • Budgeting
    • Cash Flow in & out
    • Proposal Development
    • Preliminary Cost
    • Cost Plan
    • Monitoring Cost plan for the development of design
  2. Tender Process
    • Calculation of Quantity & BQ
    • Preparation of Tender Documents
    • Aanwijzing
    • Tender Evaluation
    • Appointment of a tender winner
    • SPK
  3. Development
    • Monitoring Budget
    • Variation Order
    • Calculation Progress Payments
    • Payment Certificate
    • Final Account
In connection with the current us a lot of contact with the tendering process and development, then in the first few occasions will be discussed in advance of the material.

But at the first opportunity, will be discussed on the basis of terminology QS, which is basically always used in the implementation of QS duties as follows:

Lump sum
Contract lump sum is fixed, binding contract value is Grand Summary (total value), a contract of this type are safe for the owner in determining the budget. BQ in this contract is only as a reference so that in the process of tendering contractor shall recalculate the whole picture and specifications and when there is a shortage of items that are not listed in BQ then be the responsibility of the contractor. Lump sum in the tender is required Drawings and specifications must be fixed and complete, to keep the non-occurrence of variation orders that resulted in the execution of uncontrolled costs. But the reality of what happened is sometimes quite difficult to prepare the data tendering fix and complete so that the QS role here is very urgent to combine the BQ in the form of a provisional or Prov sum with Lump Sum contract status.

Provisional quantities
Provisional quantities applied if the tender specifications are clear but the scope of work is not yet clear, so the quantity / volume can not be calculated precisely. In a lump sum contract BQ be allowed no meaningful provisional item quantity / volume will be calculated later (final account).

Provisional Sum
Provisional sum applied if the tender specifications and scope of work is not yet clear, so it provided a reserve fund by calculating an estimate of the work item. Provisional This sum will be recalculated at the end of work with real measurements performed at the site of the project, with a reference price refers to the price list of materials and wages (annex contract). In a lump sum contract BQ allowed no provisional sum items, but these conditions should be minimized.

Prime Cost Sum (Sum PC)
PC sum include the BQ, if there is an item of work done by the nominated sub-contractor, the sub-contractor appointed by the owner directly through the tender process or the appointment.

Prime Cost Rate
PC BQ if the rate applied in the material to be used has not been decided clearly so that the required value is the reference rate PC procurement prices of materials.

May be Useful

Engineering, Economics & Business
Aam Hermawan

statistics

About Me

My photo
...... Honest-Sincere-Reliable ...... Main key in my life .... keep istiqomah ... Amiiin .....